Topmetro.News – Pembunuh karyawan Mandiri Syariah atas nama korban Santi Devi Malau menemui titik terang. Meski pelaku pembunuh karyawan Mandiri Syariah ini masih diburu polisi, namun identitasnya sudah dikantongi polisi dan terus diendus.
Pembunuh Karyawan Mandiri Syariah, Teman Dekat Korban
AKP Dodi Nainggolan, Kasat Reskrim Polres Tapteng mengatakan terduga pelaku pembunuh karyawan Mandiri Syariah ini kuat dugaan merupakan seorang pria.
Pria ini, menurut polisi, salah satu teman dekat korban.
”Saat ini, anggota di lapangan masih memburunya. Jadi sudah kami kantongi (identitas pelaku). Dia masih teman dekat korban. Saat kejadian masuk ke dalam kamar tanpa ada upaya paksa,” ujar Dodi, Sabtu (15/6/2019) sebagaimana diberitakan taslabnews.
Bawa Lari Dompet Korban
Dia menambahkan usai menghabisi nyawa korban Santi Devi Malau secara keji, terduga pelaku membawa dompet milik korban serta mengunci pintu kamar kos dari luar.
Namun, menurut polisi lagi, beberapa barang berharga milik korban seperti cincin tidak diambilnya.
“Dugaan sementara dompet dan kunci kamar kos dibawa terduga pelaku untuk menghilangkan jejak.”
Keterangan lain dari sejumlah saksi menyebut, selama ini almarhumah Santi Devi Malau tinggal di kos-kosan. Dia tak sendirian, sejauh ini korban bersama rekan kerjanya sesama karyawan Bank Mandiri Syariah di Tapanuli Tengah (Tapteng).
Teman ke Batam, Korban Sendirian di Kos
Namun saat kejadian, menurut alibi polisi, korban hanya tinggal seorang diri (sendirian) lantaran temannya sedang cuti dan pulang ke Batam.
Sebelum ditemukan tewas tempat kos, Santi Malau sempat menghadiri acara halal bihalal. Kemudian dia pulang ke kos untuk menyuci pakaian dan salat.
“Jadi selesai itu ada seorang pria yang diduga temannya datang ke kamar kos. Setelah itulah, korban ditemukan meninggal dunia,” papar polisi.
Usai divisum di rumah sakit, ditemukan bekas cekikan di leher dan luka cakar di wajah. Berangkat dari sinilah polisi menilai, korban tewas dengan cara tidak wajar.
Dikebumikan di Samping Makam Kakek
Sekadar diketahui, korban almarhumah Santi Devi Malau, dikebumikan persis di samping makam kakeknya di Desa Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (15/6/2019) sekira pukul 12.00 WIB.
Maslan Malau, orangtua Santi berharap agar pelaku cepat ditangkap. Saat pemakaman, ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka.
Informasi di rumah duka, sebelum ajal menjemput Santi Malau, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidimpuan, pekan depan.
“Pada Jumat malam sekitar jam 8 malam, Santi (korban Santi Malau) pulang ke kos usai menghadiri acara halalbihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di rumah kosnya, karena teman satu kos Santi sudah empat hari pulang ke Sidimpuan untuk persiapan pesta pernikahannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” kata seorang anggota keluarga korban di rumah duka.
baca berita terkait | SANTI MALAU, KARYAWAN BANK MANDIRI SYARIAH, TEWAS DI RUMAH KOS
Seperti diberitakan Topmetro.News sebelumnya, seorang karyawan Bank Mandiri Syariah Tapanuli Tengah atas nama Santi Devi Malau ditemukan tewas dalam rumah kosnya. Karyawati Bank Mandiri Syariah ini ditemukan meregang nyawa di Lingkungan I Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Jumat (14/6/2019).
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, korban karyawati Bank Mandiri Syariah itu tercatat sebagai warga Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah.
Keterangan lain yang diperoleh menyebut, korban ditemukan telah meninggal dunia oleh rekan kerja sekantornya, yang mendatangi rumah kos korban.
Sebelumnya, rekan kerja korban sempat merasa heran. Pasalnya korban tidak masuk kerja. Selain itu, rekan-rekan kerja korban mencoba menghubungi telepon selulernya (ponsel) namun tidak aktif.
Merasa tidak biasa dan ada kejanggalan, rekan-rekan korban mendatangi rumah kos korban.
Di lokasi itulah, rumah kos korban didapati dalam keadaan pintu tertutup rapat.
Rekannya beberapa kali mengetuk pintu dan memanggili korban, namun korban tak pernah menjawabnya.
Merasa aneh, rekan korban pun mendobrak pintu kos korban.
Sontak rekannya kaget bukan kepalang saat menyaksikan korban sudah tak bernyawa di atas tempat tidurnya.
Selanjutnya rekan-rekan korban melaporkan peristiwa itu ke ke kantor polisi di Polsek Pandan.
Dipimpin AKP Dodi Nainggolan, Kasat Reskrimnya, pihak Kepolisian Polres Tapteng langsung menuju lokasi kejadian.
reporter | jeremitaran